Apa Itu Brainrot — https://cuan128seo.com/ Pada era digital masa kini, kita cukup mudah mengakses beragam jenis hiburan dalam smartphone canggih. Mulai dari media sosial, Meme, hingga hal viral yang terkadang membuat kita tertawa dan jadi konsumsi sehari-hari.

Karena hal tersebut, terciptalah sebuah istilah yang ramai digunakan baik dari kaum gen Alpha, Milennial, hingga gen Z yaitu Brainrot. Tidak hanya ngetren dalam tongkrongan, tapi juga ramai digunakan dalam hashtag platform media sosial.

Bagi yang belum tahu, istilah tersebut mungkin terasa asing olehmu. Karena itu, Gamebrott akan menjelaskannya dalam artikel ini. Check this out!

Apa Itu Brainrot?

Menurut kamus Merriam-Webster, brainrot merupakan konten digital yang tak ada pikiran. Selain itu, istilah ini diartikan sebagai ketergantungan pada konten tersebut dengan efek mental yang berbahaya.

Dengan kata lain, ia merujuk pada kondisi ketika kemampuan berpikir individu menurun karena terlalu sering menonton konten receh di internet. Jika berlebihan, individu tersebut tidak akan pernah merasa puas setiap kali selesai berselancar di internet dan cenderung ingin mencarinya secara terus-menerus.

Istilah ini pertama kali dikenalkan Oxford English Dictionary dan menjadi Oxford Word of the Year di tahun 2024.

Penyebab Terkena Brainrot

Penyebab individu terkena brainrot dapat dilihat dari perilakunya ketika mencari konten-konten di platform media sosial. Di antaranya adalah:

  • Suka menonton konten receh atau tak bermakna di media sosial.
  • Konten tersebut membuat ia tertawa, menghasilkan dopamin (zat pemicu rasa senagn) di otak yang membuat kecanduan.
  • Karena suka menonton konten tak berarti, seseorang menjadi malas berpikir panjang jika memecahkan sebuah masalah.

Akibat Seseorang Terkena Brainrot

Ada akibat kalau seseorang itu sudah terkena brainrot setelah berselancar di internet. Di antaranya adalah:

  • Malas membaca atau menonton video bermateri panjang, lebih mengutamakan yang pendek dan singkat untuk dikonsumsi.
  • Malas bekerja atau selalu lelah melakukan kegiatan fisik.
  • Malas memecahkan permasalahan rumit atau kompleks yang butuh kemampuan berpikir.
  • Menimbulkan rasa cemas hingga depresi jika sudah mengonsumsi konten tak bermakna secara berlebihan.

Cara Mengatasinya

Konten receh nyatanya memang tak boleh dikonsumsi secara berlebihan oleh tiap individu. Untuk itu, ada cara untuk mengatasi jika kamu sudah terkena brain rot, yaitu:

  • Konten berisi hal edukatif: Konten ini dapat membuat kamu melakukan problem-solving dan menambah pengetahuan terhadap hal menarik atau yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya.
  • Membatasi screentime: Batasi penggunaan gadget dan durasi waktu berselancar di internet. Untuk orang dewasa tidak disarankan bermain gadget lebih dari dua jam sehari, sedangkan anak-anak dibatasi hingga lebih dari satu jam sehari.
  • Cari kegiatan lain: Membaca buku, menulis jurnal, traveling, shopping, dan lainnya bisa jadi alternatif untuk mengurangi pemakaian smartphone secara berlebihan.
  • Hindari penggunaan gadget di malam hari: Usahakan untuk langsung tidur setelah berkegiatan. Karena otak kita butuh istirahat agar ketika bangun merasa lebih fresh dan bugar.
  • Berkonsultasi ke psikiater: Jika dirasa sudah berlebihan mengonsumsi konten tak bermakna, ada baiknya kamu konsultasi ke psikiater untuk tindakan lebih lanjut.

Nah itulah dia informasi mengenai brainrot secara detail. Ada baiknya kamu dan orang terdekat mulai membatasi konten-konten internet agar menjadi individu yang mampu berpikir kritis dan cerdas di masa mendatang.